
Suasana memang terasa seperti tahun 1942 ketika kaki mulai menapaki ujung jalan ijen. Semua permainan, hiburan rakyat sampai makanan khas tempo doeloe pada berebut hati pengunjungnya.
Banyak seh kejutan malam itu, contohnya : Terimakasih atas kehadiran Tumengung Raden Mas Syarron Hudiwaku yang bersedia menghibur ardutiers sampai larut malam. Pasangan baru bung Mamet dan Jeng Retno juga turut mendampingi ardutiers malam itu.
Tanpa rasa puas, dan hanya sekedar memeriahkan acara malang kembali, beberapa ardutiers kembali menjadwalkan berkunjung ke malang kembali pada tanggal 6 Mei 2006. Malam itu adalah hari terakhir penutupan festival, sehingga langkah-demi langkah benar-benar kami nikmati karena khawatir di tahun depan tidak bisa kembali, kami hanya anak urban.
"arduti mangkal" di jalan ijen. meski ada papan peringatan "dilarang meminta-minta didepan pagar" eh hh keliru yah... ardutiers tetep nekad. ntar diangkut satpol pp baru nyahok lu
No comments:
Post a Comment